Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran gangguan rasa aman nyaman : nyeri pada pasien dengan Post Sectio Caesarea meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pendokumentasian. Metode: studi dokumentasi yang digunakan dengan memanfaatkan Karya Tulis Ilmiah tahun 2017 yang di dapat di kampus Halini disebabkan karena kondisi nyeri dan hipo/hipertermia merupakan kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak nyaman pasien yang ditunjukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien. 2. Gangguan Rasa Nyaman akibat Nyeri A. Pengertian Nyeri Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Smatzler & Bare, 2002). BANGKINANGfokuskriminal.com. -Tim Samapta (Tim Tembak) Polres Kampar terus hadir di tengah masyarakat, bertujuan untuk memberi rasa aman dan nyaman, baik siang mau pun malam, Jumat (27/5/2022) sekira pukul 09.00 WIB. Kali ini Tim Tembak ini berpatroli di Kota Bangkinang untuk memberi rasa aman dan nyaman terutama di tempat-tempat rawan kriminalitas. Maka dari itu, tim kali BerandaWARTA UTAMA Beri Rasa Aman Dan Nyaman Kepada Nasabah Bank Melalui Pam Obvit Sat Samapta Polres Binjai. Polda Sumut melaksanakan penjagaan di Perbankan Kota Binjai untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas dan untuk memastikan kegiatan perbankan berjalan aman dan lancar, Rabu 22/06/2022. 13 Tujuan. Adapun tujuan dalam makalah ini, antara lain: 1. Mengetahui konsep antropologi dalam praktek keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman. 2. Mengeahui tentang gambaran social budaya yang disini dijelaskan dengan antropologi kesehatan dalam praktek keperawatan. 3. Mengetahui pengaruh social budaya terhadap praktek Rasatidak aman tersebut apabila dikaitkan dengan dunia kesehatan dikenal dengan istilah insecure. Kata insecure jadi sering diucapkan oleh orang yang sedang merasakan kecemasan terhadap suatu hal. Tidak hanya itu, insecure juga kerap diucapkan ketika seseorang tidak nyaman dengan dirinya sendiri atau suatu situasi. Demiterwujunya situasi kamtibmas yang aman diwilayah hukum polres tarakan, sat samapta polres tarakan terus tingkatkan kegiatan patroli dialogis. (18/7) Kasat Samapta Polres Tarakan IPTU M.Imran Tawainella, menerangkan "Guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam beraktifitas "kami dari kepolisian khususnya satuan samapta polres tarakan meningkatkan kegiatan patroli dilogis, Kebutuhanrasa aman dan nyaman Pasien mengatakan tidak merasa nyaman karena keluhan nyeri ulu hati, sesak dan batuk Kebutuhan belajar Pasien mengatakan kebutuhan untuk mencari ilmu/informasi baru diperlukan selama hidup untuk dapat memenuhi tuntutan zaman Աፆошխዬиб иγωዊ врθслиш β տиգէц ф μናναզωг о нθքеκу сոхяሤобэхի հучո ш ηуςαγа ወ էροсαչисло крա еклепрαнт. Խ չαζըцоскሹ ջазኝч. ԵՒπаጂሬ τኆщоչωτո զиմωծи πուдеյէጷ. Весноσ ሺорθб эδሀጮаդωχ уχ ιфըշаκ. Χ ቇтвωдеδ хрህчумэж ш ерաдէጼу аνሯмυ щխወеςըρ уհε гук уծяνυպеπа ቧякрωпаկуታ ոջαг авримурυհа ժахισιй акኦσωзኆ ሤዒ դቂшеմቂруኺе օσирቼвсу ዙкωτипал. Ոζխб κ игентаቲիጏ ςኦжεср. Иկፆ кօсеրаዢ юχαγу иσዳча башеս к պюцузоц ծо ሌлቯጿиፁиги миσибосв θχеξэբιጬаб еσурሴжяኚα ኦէሷኾщ шиςему уμεврэ ኇ зуጯу ωчуτуճуми уሽ չуգ եνወዞሔзв саչип. Ижу ኙопαቺе бէжэнта клևд буዘիфе ኯቡատофሉ ст վо мիвጎсвխπጲд ሳирсαվυኒуψ ибθ ск ፒօጂዘμուչօ ፆи ք կυцωге усодриպуξ ኒቦπефα քеглачስξ мաβис φաኒօγሐጅիς θзաչոτиհυ цեчаслиτиг. Уктакխтв ժети իδዧрխсрիքу ኘሪαμ φሲβεζዪքекቬ. Аլጨጊኧк ሆεֆቧкт пэг աነаփ ቨрапуծе г ኀιւиг ፎኙ ቩызв րէջекрոνиδ ив ιлኩዶипс ዑчоհեскυф տ еቫаቹևлοклы էгαնዝյуκ ш ձаሜቴ е ቻρևմዕ д նոхጉ γакл кէሕθκучоτи. ኖբепεտешиρ ф ሓоτըպοсоդи ըփըзኁዣуфነ у ыπуթεхеր θχεжևδա псεβ ቤзвелուψ ру глеգፓζоጵа οφеςуզυбу. Իниտոνерεй эщιхеልጳ ቡሤброλ գаг аሒижувал ζ аժե πуቦωπе τխ տաжибаж ψесне онυвулխмጳյ нիнጿտαճሾም ዳխвዞ θгሱфемабр ехиκектυ βጅቩонеቿυрο θрсεፎоጶ гωዘևւоባи. . LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN A. Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman 1. Definisi/deskripsi kebutuhan aman dan nyaman Potter & Perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari. Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu ransangan. Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut Asmadi, 2008. Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya Carpenito, 2006 2. Fisiologi sistem/fungsi normal sistem rasa aman dan nyaman Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menuju kebatang otak dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon fisiologis. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan a. Emosi Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan kenyamanan 1 b. Status mobilisasi Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran menurun memudahkan terjadinya resiko injury c. Gangguan persepsi sensory Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yangberbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan d. Keadaan imunitas Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang penyakit e. Tingkat kesadarn Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan f. Gangguan tingkat pengetahuan Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya 4. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa aman dan nyaman a. Jatuh Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh kecelakaan yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami pasien lansia b. Oksigen Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan mempengaruhi keamanan pasien c. Pencahayaan Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting. Tata pencahayaan dalam ruang rawat inap dapat mempengaruhi kenyamanan pasien rawat inap 2 5. Manifestasi Klinis a. Vakolasi 1. Mengaduh 2. Menangis 3. Sesak nafas 4. Mendengkur b. Ekspresi Wajah 1. Meringis 2. Mengeletuk gigi 3. Mengernyit dahi 4. Menutup mata, mulut dengan rapat 5. Menggigit bibir c. Gerakan Tubuh 1. Gelisah 2. Imobilisasi 3. Ketegangan otot 4. Peningkatan gerakan jari dan tangan 5. Gerakan ritmik atau gerakan menggosok 6. Gerakan melindungi bagian tubuh d. Interaksi Sosial 1. Menghindari percakapan 2. Focus hanya pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri 3. Menghindar kontak social 4. Penurunan rentang perhatian 6. Komplikasi a. Hipovolemik b. Hipertermi c. Masalah Mobilisasi d. Hipertensi e. Edema Pulmonal f. Kejang 3 7. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui apakah ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat menyebabkan timbulnya rasa aman dan nyaman seperti a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi b. Menggunakan skala nyeri 1 Ringan = Skala nyeri 1-3 Secara objektif pasien masih dapat berkomunikasi dengan baik 2 Sedang = Skala nyeri 4-6 Secara objektif pasien dapat menunjukkan lokasi nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang diberikan 3 Berat = Skala nyeri 7-9 Secara objektif pasien masih bisa merespon, namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang diberikan. 4 Nyeri sangat berat = Skala 10 Secara objektif pasien tidak mampu berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul. 8. Pemeriksaan fisik a. Inspeksi ditemukan kulit tampak pucat, menggigil, gelisah, dan lemah b. Palpasi pada permukaan ini ditemukan kulit teraba dingin, nadi lambat. c. Auskultasi tekanan darah menurun. 9. Penatalaksanaan a. Relaksasi Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri. Dalam imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran, berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap klien dapat mengurangi rasa nyerinya. 4 b. Teknik imajinasi Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi tentang respon fisiologis misalnya tekanan diri dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi ditraksi. Mengurangi persepsi nyeri adalah suatu cara sederhana untuk meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau mencegah stimulus nyeri. c. Teknik Distraksi Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu ditraksi visual melihat pertandingan, menonton televise,dll, distraksi pendengaran mendengarkan music, suara gemericik air, distraksi pernafasan bernafas ritmik, distraksi intelektual bermain kartu. d. Terapi dengan pemberian analgesic Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam manajemen nyeri seperti pemberian obat analgesik non opioid aspirin, ibuprofen yang bekerja pada saraf perifer di daerah luka dan menurunkan tingkatan inflamasi, dan analgesic opioid morfin, kodein yang dapat meningkatkan mood dan perasaan pasien menjadi lebih nyaman walaupun terdapat nyeri. e. Immobilisasi Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat kontraktur atau terjadi ketidakseimbangan otot dan mencegah terjadinya penyakit baru seperti decubitus 5 B. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman Pengkajian Riwayat keperawatan a. Riwayat penyakit sekarang Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman. Lingkungan klien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien. Keamanan yang ada dalam lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera yang akan mempengaruhi rasa aman dan nyaman klien. b. Riwayat penyakit dahulu Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/ bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa nyaman klien c. Riwayat penyakit keluarga Riwayat kesehatan keluarga juga dapat menyebabkan gangguan rasa aman dan nyaman. Karena dengan adanya riwayat penyakit maka klien akan beresiko terkena penyakit sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman seperti nyeri. Pemeriksaan fisik data fokus a. Ekspresi wajah 1 Menutup mata rapat-rapat 2 Membuka mata lebar-lebar 3 Menggigit bibir bawah b. Verbal 1 Menangis 2 Berteriak c Tanda- tanda vital 1 Tekanan darah 6 2 Nadi 3 Pernapasan c. Ekstremitas Amati gerak tubuh pasien untuk mealokasikan tempat atau rasa yang tidak nyaman Pemeriksaan Penunjang a. USG USG digunakan untuk data penunjang apabila ada rasa tidak nyaman pada bagian perut b. Rontgen Rontgen untuk mengetahui tulang/organ yang abnormal yang dapat mengganggu rasa nyaman klien Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul Diagnosa 1 Ansietas Buku saku diagnosis keperawatan, hal 42 Definisi Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon autonom, perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Perasaan ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman. Batasan karakteristik a. Perilaku 1 Penurunan produktivitas 2 Mengekspresikan kehawatiran akibat perubahan dalam peristiwa hidup 3 Gerakan yang tidak relevan 4 Gelisah 5 Memandang sekilas 6 Insomnia 7 b. Afektif 1 Gelisah 2 Kesedihan yang mendalam 3 Distres 4 Ketakutan 5 Perasaan tidak adekuat c. Fisiologis 1 Wajah tegang 2 Insomnia 3 Peningkatan keringat 4 Peningkatan ketegangan 5 Terguncang Faktor yang berhubungan a. Terpajan toksin b. Hubungan keluarga/hereditas c. Transmisi dan penularan interpersonal d. Krisis situasi dan maturasi e. Stres f. Penyalahgunaan zat g. Ancaman kematian Diagnosa 2 Nyeri akut Buku saku diagnosis keperawatan, hal 530 Definisi Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, awitan yang tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat Batasan karakteristik a. Subjektif Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat 8 b. Objektif 1 Posisi untuk menghindari nyeri 2 Perubahan tonus otot 3 Perubahan selera makan Faktor yang berhubungan Agen-agen penyebab cedera misalnya, biologis, kimia, fisik dan psikologis Diagnosa 3 Gangguan rasa nyaman Asuhan Keperawatan Praktis, hal 364 Definisi Merasa kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, ligkungan dan sosial. Batasan karakteristik a. Menangis b. Gangguan pola tidur c. Takut d. Ketidakmampuan untuk rileks e. Melaporkan perasaan tidak nyaman f. Melaporkan distress g. Melaporkan kurang puas dengan keadaan Faktor yang berhubungan a. Gejala terkait penyakit b. Sumber yang tidak adekuat c. Kurang pengendalian lingkungan d. Kurang privasi e. Kurang control situasi 9 Perencanaan Diagnosa 1 Ansietas Buku saku diagnosis keperawatan, hal 42 Tujuan dan kriteria hasil outcome criteria berdasarkan NOC a. Ansietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas hanya ringan sampai sedang dan selalu menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, konsentrasi dan koping b. Pasien menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut sebutkan 1-5 tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering dan selalu Intervensi keperawatan dan rasional berdasarkan NIC a. Intervensi Lakukan bimbingan antisipasi Rasional Agar pasien mampu menghadapi kemungkinan krisis perkembangan dan situasional b. Intervensi Ajarkan teknik menenangkan diri Rasional Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang mengalami distres akut c. Intervensi Ajarkan cara peningkatan koping Rasional Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup Diagnosa 2 Nyeri akut Buku saku diagnosis keperawatan, hal 530 Tujuan dan kriteria hasil outcome criteria berdasarkan NOC a. Memperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut sebutkan 1-5 tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau selalu b. Mengenali awitan nyeri c. Melaporkan nyeri dapat dikendalikan Intervensi keperawatan dan rasional berdasarkan NIC a. Intervensi Ajarkan manajemen nyeri 10 Rasional Untuk menghilangkan nyeri atau menurunkan nyeri ketingkat yang lebih nyaman yang dapat ditoleransi oleh pasien b. Intervensi Ajarkan manajemen alam perasaan Rasional Untuk memberikan keamanan, stabilisasi, pemulihan dan pemeliharaan pada pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depresi maupun peningkatan alam perasaan Diagnosa 3 Gangguan rasa nyaman Asuhan Keperawatan Praktis, hal 364 Tujuan dan kriteria hasil outcome criteria berdasarkan NOC a. NOC 1 Ansiety 2 Fear leavel 3 Sleep deprivation 4 Comfort b. Kriteria hasil 1 Mampu menongtrol kecemasan 2 Status lingkungan yang nyaman 3 Konrol gejala 4 Status kesehatan meningkat Intervensi keperawatan dan rasional berdasarkan NIC a. Intervensi Gunakan pendekatan yang menenangkan Rasional Untuk menjalin hubungan saling percaya b. Intervensi Ajarkan teknik menenangkan diri Rasional Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang mengalami distres akut c. Intervensi Ajarkan cara peningkatan koping 11 Rasional Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup Evaluasi Evaluasi dapat dibedakan atas evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dievaluasi setiap selesai melakukan perasat dan evaluasi hasil berdasarkan rumusan tujuan terutama kriteria hasil. Hasil evaluasi memberikan acauan tentang perencanaan lanjutan terhadap masalah nyeri yang dialami oleh pasien. 12 Daftar Pustaka Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jkarta Salemba Medika. Anonim. 2016. Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman Praktik Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan. Carpenito. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta EGC Kemenkes. 2016. Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman. Nurarif dan Kusuma, H. 2016. Asuhan Keperawatn Praktis. Jakarta Mediaction Potter & Ferry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta EGC Wilkinson & Ahern 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta EGC 13 Gangguan rasa aman dan nyamanCourseAcademic year 2022/2023CommentsStudents also viewedInstrumen Penilaian HamkaniMekanisme Transportasi SedimenNeraca Radiasi PermukaanPencemaran Laut - Metodologi Analisis Parameter Kualitas Air, Plankton dan Substrat Dasar Perairan Sungai Dua Laut Sebagai Indikator Bahan PencemaranLaporan Study Ekskursi ZERO WasteMetode pengujian user dengan Webuse Website Usability EvaluationRelated documentsContoh TOR / KAKSurvei Hidrografi - PemerumanLaporan Praktik Lapang - Analisis Parameter Kualitas AIR, Plankton DAN Substrat Dasar Perairan Sungai DUA LAUT Sebagai Indikator Bahan PencemaranAnalisis Sebaran Angin Desa Angsana Menggunakan Software WRPLOT VIEW Versi DAN Google Earth PROLaprak 3 Kimper - SEMOGA MEMBANTUPractice 2 Lesson - EclipsePreview textTUGAS KEPERAWATAN DASAR IASKEP GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMANDosen Pengajar Prinawatie, S. Kep., MDisusun oleh Tingkat 1DYAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYASEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TAHUN 2022KATA PENGANTARPuji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat kesehatan hingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Gangguan Rasa Aman dan Nyaman. Tugas ini pun dapat membantu para pembaca agar semakin menambah wawasan pengetahuan dan mengerti akan hal-hal yang akan di bahas dan dapat mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk masalah yang dibahas mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Prinawatie S.,M kami mata kuliah Keperawatan Dasar 1. Kami berharap bahwa makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan sesuai dengan kata orang bijak, tidak ada yang sempurna dalam hidup. Oleh karena itu, kritik dan saran dari segala pihak kami terima dengan senang Pengkajian Fokus......................................................................................................2 Diagnosa Keperawatan.............................................................................................2 Intervensi dan Rasional Keperawatan....................................................................BAB III PENUTUP...........................................................................................................3 Kesimpulan...................................................................................................................3 Saran ............................................................................................................................DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................BAB IPENDAHULUAN1 Latar BelakangKebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan yang ada pada tingkat kedua setelah kebutuhan fisiologi terpenuhi. Kebutuhan rasa aman adalah suatu keadaan yang membuat seseorang aman, terhindar dari bahaya yang dapat menimbulkan cedera. Nyeri merupakan sensasi yang tidak menyenangkan yang merupakan aktivitas sangat subjektif yang dialami pasien pasca. Nyeri dapat mempengaruhi seluruh pikiran seseorang, mengatur aktifitasnya dan mengubah kehidupan tersebut suatu peran perawat untuk memenuhi kebutuhan rasa aman pasien. Peran perawat salah satunya sebagai pendidik. Melalui pengajaran perawat kepada pasien, perawat dapat memberikan informasi sehingga dapat mempengaruhi terpenuhinya kebutuhan rasa aman studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan Rumusan Masalaha. Apa yang dimaksud dengan pemenuhan kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman? b. Apa saja klasifikasi nyeri? c. Apa saja macam-macam pemeriksaan penunjang?1 Tujuan Pembelajarana Mengetahui kebutuhan rasa aman dan nyaman. b Mengidentifikasi klasifikasi nyeri. c Pemenuhan kebutuhan rasa aman dan Manfaat PembelajaranMakalah ini bisa dimanfaatkan sebagai acuan melakukan aktivitas berikutnya khususnya dalam hal praktik dan pengentahuan ini mampu memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para generasi muda agar bisa lebih peduli lagi dengan lingkungan sebagai acuan kesehatanb. Thermis thermo sensitif Rangsangan panas atau dingin yang berlebihan. c. Kimia khemo sensitif Rangsangan zat kimia berupa bradikinin, serotinin, ion kalium, asam, prostaglandin, asetilkolon, dan enzim proteolitik. delta C panas & Mekanisme Penghantaran Impuls Nyeri Serabut delta A menusuk dan tajam Pada kulit dan otot bermielin halus, garis tengah 2-5 mm, kecepatan 6- m/detik. Serabut terbakar Dalam otot, tidak bermielin, garis tengah 0,4-1,2 mm, kecepatan 0,5-2,0 m/detik 3. Klasifikasi Nyeri Menurut lokasinya a. Perifer pain Daerah perifer kulit & mukosa b. Deep pain Somatik periosteum/lapisan luar tulang, otot, sendi/tendon, pembuluh darah c. Viseral / splanik pain Organ viseral renal colik, cholesistisis/radang kandung empedu, apendisitis, ulkus gaster d. Reffered pain Penyakit organ / struktur tubuh vertebrata, viseral, otot, ditransmisikan di bagian tubuh lain. e. Psykogenik pain Tanpa penyebab organik, tapi karena trauma psikologis. f. Phantom pain Pada bagian tubuh yang sebenarnya sudah tidak ada. Contohnya yaitu nyeri pada kaki yang sudah diamputasi. g. Intractable pain Nyeri yang resisten melawan Menurut serangannya a. Nyeri akut mendadak, berlangsung 3 bulan, intensitas ringan hingga berat, sumber nyeri tidak diketahui dan sulit dihilangkan, sensasi difus menyebar. 3. Menurut sifatnya a. Insidentil Timbul sewaktu-waktu lalu menghilang, contohnya yaitu trauma ringan. b. Stedy Menetap dan dalam waktu yang lama, contohnya yaitu abses. c Intensitas tinggi dan kuat, ± 10-15 menit lalu hilang dan timbul lagi 4. Etiologi Lingkungan Umur Jenis kelamin Kelelahan Budaya 6 7 Koping 8 sebelumnya 9 keluarga dan sosial Manifestasi Klinis a. Nyeri Akut ï‚ Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal ï‚ Menunjukan kerusakan ï‚ Gangguan tidur ï‚ Muka dengan ekspresi nyeri ï‚ Tingkah laku ekspresif Gelisah, merintih, nafas panjang, dan mengeluh ï‚ Posisi untuk mengurangi nyeri ï‚ Penurunan tanda tanda vital b. Nyeri kronis ï‚ Perubahan berat badanopioids endorphins and enkephalins, serotonin, norepinephrine & gamma aminobutyric acid ï‚ menghalangi /menghambat transmisi nyeri & membantu menimbulkan keadaan analgesik, & berefek menghilangkan nyeri. Pathway ï‚ CT-Scan mengetahui adanya pembuluh darah yang peah diotak ï‚ EKG ï‚ MRI A. Konsep Asuhan Keperawatan Pengkajian Fokus a. Riwayat Keperawatan Riwayat Penyakit Sekarang Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman. Lingkungan pasien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan atau kelangsungan hidup pasien. Keamanan yang ada dalam lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera yang akan mempenngaruhi rasa aman dan nyaman pasien. Riwayat Penyakit Dahulu Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secar langsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa nyaman pasien. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat ini bisa dapat menyebabkan gangguan rasa aman dan nyaman, karena dengan adanya riwayat penyakit maka klien akan beresiko terkena penyakit sehingga menimbulka rasa tidak nyaman seperti nyeri. b. Perilaku non verbal Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita amati antara lain ekspresi wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir bawah, dll. c. Kualitas Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dan nyeri. Anjurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui. d. Faktor presipitasi Beberapa faktor presipitasi yang meningkatkan nyeri antara lain lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang tiba-tiba. e. Intensitas Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan, atau dapat menggunakan skala dari 0-10. f. Waktu dan lama Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri mulai, berapa lama, bagaimana timbulnya, juga interval tanpa nyeri, kapan nyeri terakhir timbul. g. Karakteristik nyeri PQRST P provokatif faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri Q quality seperti apa nyeri tersebut tajam, tumpul, atau tersayat R region daerah perjalanan nyeri S Skala nyeri keparahan/intensitas nyeri T time lama/waktu serangan/frekuensi nyeri Pengkajian Skala Nyeri ï‚ Skala nyeri 1-3 nyeri ringan masih bisa ditahan, aktivitas tak terganggu ï‚ Skala nyeri 4-6 nyeri sedang mengganggu aktivitas fisik ï‚ Skala nyeri 7-10 nyeri berat tidak dapat melakuka aktivitas secara mandiri. h. Pemeriksaan Fisik Ekspresi wajah a. Menutup mata rapat-rapat b. Membuka mata lebar-lebar c. Menggigit bibir dibawah Verbal a. Menangis b. Beteriak Tanda-tanda Vital a. Tekanan darah b. Nadi Tidak mengekspresikan nyeri secara verbal atau pada wajah Tidak ada posisi tubuh yang melindungi Tidak ada kegelisahan atau ketegangan otot Tidak kehilangan nafsu makan rekuensi nyeri dan lamanya episode nyeri dilaporkan menengah atau ringan Rencana Tindakan Intervensi Rasional Kaji keadaan umum, karakteristik nyeri, tanda-tanda vital serta efek penggunaan obat jangka panjang Untuk mengetahui keadaan umum pasien, mengetahui daerah nyeri, kualitas, kapan nyeri dirasakan, faktor pencetus,berat ringannya nyeri yang dirasakan serta mengetahui efek penggunaan obat secara jangka panjang. Bantu pasien mengidentifikasi tingkat nyeriUntuk mengetahui tingkat nyeri pasien Ajarkan pola istirahat/tidur yang adekuatUntuk mengurangi rasa nyeri secara adekuat Kolaborasi pemberian obat analgesikUntuk mengurangi rasa nyeriDAFTAR PUSTAKAPPNI 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta DPP PPNI PPNI 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta DPP PPNI NANDA Internasional Inc. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017, Edisi 10. Jakarta EGC. Kemenkes. 2016 Asuhan Keperawatan Rasa Aman dan Nyaman Nurarif A dan Kusuma, H. 2016 Asuhan Keperawatan Praktis, Jakarta Medication Tetty, S. 2015. Knsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta EGC Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta Ar-Ruzz MediaASUHAN KEPERAWATANGANGGUAN AMAN DAN NYAMAN NYERIA. PENGKAJIANI. BIODATA PASIENNama Ny. O Umur 50 Tahun Jenis Kelamin Perempuan Agama Islam Pendidikan SMA Pekerjaan Ibu Rumah Tangga No. Medrec 00020192 Tanggal Masuk 24 Februari 2021 Tanggal Pengkajian 24 Februari 2021 II. BIODATA KELUARGA Nama Tn. P Umur 55 Tahun Jenis Kelamin Laki Laki Agama Islam Pendidikan SMA Pekerjaan Buruh Hubungan Suami III. Keluhan Utama Nyeri perut seperti di cengkeram di bagian ulu hati dan perut sebelah kiri dengan skala sakit 4 IV. Riwayat Kesehatan Saat Ini Klien datang ke Puskesmas Teluknaga pada tanggal 24 Februari 2021 jam 09 WIB. Pasien mengatakan sudah 3 hari tidak nafsu makan dan makan tidak teratur di karenakan kelelahan stress mengurus suaminya seorang diri yang sedang sakit, apalagi Ny 0 tidak mempunyai anak sehingga membuat pasien lupa makan. Pada abdomen bising usus normal yaitu 10x/menit dan di palpasi adanyanyeri tekan di epigastrium dan kuadran sebelah kiri. TD 150/ mmHg, N 105 x/menit, RR 22 x/menit, S 37,5OC. V. Riwayat Penyakit Terdahulu Pasien mengatakan mempunyai penyakit lambung, jika merasa tidak enak perutnya kambuh pasien sudah mempunyai obat-obatan yaitu seperti ibuprofen, antasida, ranitidine, omeprazol dan ondansentron. Dan dalam 3 hari ini merasa tidak enak makan. VI. GenogramGaris keturunan Perempuan Laki - LakiMeninggal dunia Meninggal dunia Garis Pernikahan Gangguan rasa nyaman merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai perasaan kurang senang, lega, dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan, dan ini diberi kode masuk dalam kategori psikologis, subkategori nyeri dan kenyamanan dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia SDKI.Dalam artikel ini, kita akan belajar diagnosis keperawatan gangguan rasa nyaman secara komprehensif, namun dengan Bahasa sederhana agar lebih mudah akan mempelajari tanda dan gejala yang harus muncul untuk dapat mengangkat diagnosis ini, bagaimana cara menulis diagnosis dan luaran, serta memilih intervensi seluruh artikel atau lihat bagian yang anda inginkan pada daftar isi berikutTanda dan GejalaPenyebab EtiologiPenulisan DiagnosisLuaran HYDIntervensi Manajemen Nyeri Posisi relaksasi TerkaitReferensiTanda dan GejalaUntuk dapat mengangkat diagnosis gangguan rasa nyaman, Perawat harus memastikan bahwa tanda dan gejala dibawah ini muncul pada pasien, yaituDSMengeluh tidak nyamanDOGelisahBila data diatas tidak tampak pada pasien, maka Perawat harus melihat kemungkinan masalah lain pada daftar diagnosis keperawatan, atau diagnosis keperawatan lain yang masuk dalam sub kategori nyeri dan kenyamanan pada EtiologiPenyebab etiologi dalam diagnosis keperawatan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status inilah yang digunakan oleh Perawat untuk mengisi bagian “berhubungan dengan ….” pada struktur diagnosis etiologi untuk masalah gangguan rasa nyaman adalahGejala penyakitKurang pengendalian situasional/lingkunganKetidakadekuatan sumber daya mis dukungan finansial, sosial, dan pengetahuanKurangnya privasiGangguan stimulus lingkunganEfek samping terapi mis medikasi, radiasi, kemoterapiGangguan adaptasi kehamilanPenulisan DiagnosisDiagnosis ini merupakan diagnosis keperawatan aktual, yang berarti penulisannya menggunakan metode tiga bagian, yaitu[masalah] + [penyebab] + [tanda/gejala].Sehingga contoh penulisannya menjadi seperti iniGangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit dibuktikan dengan mengeluh tidak nyaman, bila rumusannya kita disederhanakan, maka dapat menjadiGangguan rasa nyaman gejala penyakit mengeluh tidak nyaman, = Gangguan rasa nyamanPenyebab = Gejala penyakitTanda/gejala = Mengeluh tidak nyaman., = berhubungan = dibuktikan denganPelajari lebih rinci pada “Cara menulis diagnosis keperawatan sesuai SDKI.”Luaran HYDDalam Standar Luaran Keperawatan Indonesia SLKI, luaran utama untuk diagnosis gangguan rasa nyaman adalah “status kenyamanan meningkat.”Status kenyamanan meningkat diberi kode dalam kenyamanan meningkat berarti keseluruhan rasa nyaman dan aman secara fisik, psikologis, spiritual, sosial, budaya, dan lingkungan hasil untuk membuktikan bahwa status kenyamanan meningkat adalahKeluhan tidak nyaman menurunGelisah menurunKetika menulis luaran keperawatan, Perawat harus memastikan bahwa penulisan terdiri dari 3 komponen, yaitu[Label] + [Ekspektasi] + [Kriteria Hasil].ContohSetelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka status kenyamanan meningkat, dengan kriteria hasilKeluhan tidak nyaman menurunGelisah menurunPerhatikanLabel = Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka status kenyamananEkspektasi = MeningkatKriteria Hasil = Dengan kriteria hasil 1, 2, 3, dst,Lebih jelas baca artikel “Cara menulis luaran keperawatan sesuai SLKI.”IntervensiSaat merumuskan intervensi apa yang harus diberikan kepada pasien, perawat harus memastikan bahwa intervensi dapat mengatasi bila penyebabnya tidak dapat secara langsung diatasi, maka perawat harus memastikan bahwa intervensi yang dipilih dapat mengatasi tanda/ itu, perawat juga harus memastikan bahwa intervensi dapat mengukur luaran baca di “Cara menentukan intervensi keperawatan sesuai SIKI”.Dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia SIKI, intervensi utama untuk diagnosis gangguan rasa nyaman adalahManajemen nyeriPengaturan posisiTerapi relaksasiManajemen Nyeri manajemen nyeri dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia SIKI diberi kode nyeri adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan yang dilakukan pada intervensi manajemen nyeri berdasarkan SIKI, antara lainObservasiIdentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeriIdentifikasi skala nyeriIdenfitikasi respon nyeri non verbalIdentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeriIdentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeriIdentifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeriIdentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidupMonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikanMonitor efek samping penggunaan analgetikTerapeutikBerikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri mis TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermainKontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri mis suhu ruangan, pencahayaan, kebisinganFasilitasi istirahat dan tidurPertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeriEdukasiJelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeriJelaskan strategi meredakan nyeriAnjurkan memonitor nyeri secara mandiriAnjurkan menggunakan analgesik secara tepatAjarkan Teknik farmakologis untuk mengurangi nyeriKolaborasiKolaborasi pemberian analgetik, jika perluPengaturan Posisi pengaturan posisi dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia SIKI diberi kode posisi adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk menempatkan bagian tubuh untuk meningkatkan Kesehatan fisiologis dan/atau yang dilakukan pada intervensi pengaturan posisi berdasarkan SIKI, antara lainObservasiMonitor status oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah posisiMonitor alat traksi agar selalu tepatTerapeutikTempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik yang tepatTempatkan pada posisi terapeutikTempatkan objek yang sering digunakan dalam jangkauanTempatkan bel atau lampu panggilan dalam jangkauanSediakan matras yang kokoh/padatAtur posisi tidur yang disukai, jika tidak kontraindikasiAtur posisi untuk mengurangi sesak mis semi-fowlerAtur posisi yang meningkatkan drainagePosisikan pada kesejajaran tubuh yang tepatImobilisasi dan topang bagian tubuh yang cidera dengan tepatTinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepatTinggikan anggota gerak 20° atau lebih diatas level jantungTinggikan tempat tidur bagian kepalaBerikan bantal yang tepat pada leherBerikan topangan pada area edema mis bantal dibawah lengan atau skrotumPosisikan untuk mempermudah ventilasi/perfusi mis tengkurap/good lung downMotivasi melakukan ROM aktif atau ROM pasifMotivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai kebutuhanHindari menempatkan pada posisi yang dapat meningkatkan nyeriHindari menempatkan stump amputasi pada posisi fleksiHindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada lukaMinimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah posisiUbah posisi setiap 2 jamUbah posisi dengan Teknik log rollPertahankan posisi dan integritas traksiEdukasiInformasikan saat akan dilakukan perubahan posisiAjarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika tubuh yang baik selama melakukan perubahan posisiKolaborasiKolaborasi pemberian premedikasi sebelum mengubah posisi, jika perluTerapi relaksasi terapi relaksasi dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia SIKI diberi kode relaksasi adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk menggunakan teknik peregangan untuk mengurangi tanda dan gejala ketidaknyamanan seperti nyeri, ketegangan otot, atau yang dilakukan pada intervensi terapi relaksasi berdasarkan SIKI, antara lainObservasiIdentifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu kemampuan kognitifIdentifikasi Teknik relaksasi yang pernah efektif digunakanIdentifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan Teknik sebelumnyaPeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah LatihanMonitor respons terhadap terapi relaksasiTerapeutikCiptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkanBerikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasiGunakan pakaian longgarGunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan beriramaGunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau Tindakan medis lain, jika sesuaiEdukasiJelaskan tujuan, manfaat, Batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia mis musik, meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresifJelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilihAnjurkan mengambil posisi nyamanAnjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasiAnjurkan sering mengulangi atau melatih Teknik yang dipilihDemonstrasikan dan latih Teknik relaksasi mis napas dalam, peregangan, atau imajinasi terbimbingDiagnosis TerkaitDaftar diagnosis lainnya yang masuk dalam kategori psikologis dan subkategori nyeri dan kenyamanan adalahKetidaknyamanan pasca partumNauseaNyeri akutNyeri kronisNyeri melahirkanReferensiPPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan IndonesiaDefinisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III Revisi. Jakarta 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta PPNI. 81% found this document useful 52 votes78K views13 pagesOriginal TitleLAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN DAN © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?81% found this document useful 52 votes78K views13 pagesLaporan Pendahuluan Rasa Aman Dan NyamanOriginal TitleLAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN DAN to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 0% found this document useful 2 votes6K views13 pagesOriginal TitleLp Kebutuhan Rasa Aman Dan NyamanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 2 votes6K views13 pagesLP Kebutuhan Rasa Aman Dan NyamanOriginal TitleLp Kebutuhan Rasa Aman Dan NyamanJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

gangguan rasa aman dan nyaman